Senin, 16 Maret 2015

Howard Carter



Howard Carter lahir di London ,Inggris pada tanggal 9 Mei 1874. Carter adalah anak dari Samuel Carter dan Martha Carter. Ayahnya seorang seniman terkenal,Samuel Carter terus melatih anaknya Howard Carter untuk menjadi seorang seniman muda berbakat. Pada usianya yang ketujuh belas tahun, tepatnya pada tahun 1891 ia dikirim oleh Egypt Exploration Fund untuk membantu Percy Newberry dalam penggalian dan juga merekam tentang Middle Kingdom di makam Beni Hasan. Howard Carter merupakan seorang pemuda yang sangat inovatif dalam meningkatkan metode penyalinan dekorasi makam. Kemudian di tahun 1892 ia bekerja di bawah pengawasan Flinders Petrie selama semusim di Amarna, ibukota yang didirikan oleh Firaun Akhenate. Pada tahun 1894-1899 Howard Carter kembali melanjutkan petualangannya sebagai arkeolog, kali ini dia bekerja untuk Edouard Naville di Deirel-Bahari dan pada saat itulah dia secara sempurna berhasil mencatat relief dinding di kuil Hatshepsut.
Awal karir emas Howard Carter terjadi pada tahun 1899, saat itu dia telah diangkat menjadi Chief inspector di Egyptian Antiquities Service (EAS). Adapun tugas Carter adalah mengawasi mengawasi penggalian di Thebes yang sekarang dikenal sebagai Luxor. Karena terjadi pergolakan yang bermula dari keributan di tempat umum yang dikenal sebagai Peristiwa Saqqara, yaitu keributan antara penjaga situs Mesir dan sekelompok wisatawan Prancis yang tengah mabuk, akhirnya Carter mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Meski sempat mundur setelah 3 tahun menjalani masa-masa sulit, Carter dipekerjakan oleh Lord Carnarvon untuk mengawasi penggalian baru pada tahun 1907. Ia diperkenalkan pada Gaston Maspero, ia ingin agar Carter menerapkan metode arkeologi dan sistem pencatatan modern dalam penggalian-penggalian yang dibiayai Lord Carnarvon tersebut. Lord Carnarvon membiayai penggalian Carter di Lembah Para Raja sejak tahun1914. Meski sempat terhenti akibat Perang Dunia I, sampai tahun 1917. Namun Lord Carnarvon tidak puas karena penggalian yang dikerjakan bertahun-tahun itu tidak menemukan hasil yang signifikan, padahal dana untuk pengerjaan penggalian hanya tersisa untuk 1 musim lagi pada tahun 1922.
Penemuan fantastis Carter mulai tercatat pada 4 November 1922. Saat itu kelompok penggali yang diawasi oleh Carter menemukan sebuah tangga, dimana kemudian tangga tersebut diketahui adalah sebuah tangga yang menuju makam Tutankhamun yang merupakan makam Fir’aun terbaik yang pernah diawetkan sekaligus yang paling utuh yang pernah ditemukan di Lembah Para Raja. Pada tanggal 26 November 1922, bersama Carnavon, putrinya dan orang lain yang turut juga hadir berhasil membuat sebuah lubang kecil untuk dapat melihat pada bagian dalam makam. Dari penerangan cahaya lilin, Carter dan semua orang yang hadir berhasil melihat betapa banyaknya harta karun yang tertinggal di tempat pemakaman raja Firaun.
Dalam bukunya berjudul The Tomb of Tut.Ankh.Amen (1923), Carter banyak mencatat pristiwa menarik pada saat penemuan makam Firaun. Carter sendiri meninggal karena penyakit limfoma yang dideritanya. Dia meninggal di Kensington, London pada tanggal 2 Maret 1939 di usianya yang ke-64 tahun. Adapun kematian Carter jauh setelah penemuan makam Firaun. Hal ini membuktikan bahwa mitos yang menyebutkan orang yang menggangu kuburan Firaun akan segera meninggal tidaklah terbukti. (by. M. Masdar Rafiuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar