Senin, 16 Maret 2015

AKTIVITAS DI PELABUHAN PAOTERE



Pelabuhan Paotere merupakan salah satu pelabuhan  yang berada di Kota Makassar. Pelabuhan paotere ini tiap hari melayani dan menampung kapal-kapal kayu nelayan maupun kapal kapal kayu pengangkut barang dan penumpang dari luar kota makassar. Tiap hari berbagai kapal-kapal kayu berlabuh di pelabuhan ini baik yang berukuran besar, sedang dan kecil. Kapal kayu yang berukuran besar sering disebut dengan sebutan Kapal Phinisi sedangkan kapal yang berukuran kecil biasa disebut dengan perahu Jollor. Setiap harinya perderan uang terjadi di pelabuhan ini dan menjadikan pelabuhan paotere merupakan pemasukan daerah kota makassar yang cukup besar pemasukkannya. Di pelabuhan paotere juga tidak hanya nelayan yang sibuk mengurusi muatan kapalnya tetapi ada beberapa kegiatan perekonomian dan aktivitas masyarakat lain yang berupa banyaknya para penjual ikan yang datang kepelabuhan paotere untuk membeli ikan segar yang baru di bongkar dari kapal nelayan dan menyusunnya dalam keranjang-keranjang jualannya. Para sawi juga sibuk mengurusi bongkaran kapal yang datang untuk menurunkan ke dermaga. Pelabuhan Paotere berdekatan dengan rumah warga sehingga warga sekitar juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari nafkah dengan berjualan kebutuhan sehari-hari seperti berjualan nasi keliling dan menjajakan kepada para sawi, penumpang dan pengunjung.
Dilihat dari sudut tata kota, pelabuhan Paotere dapat dikatakan sebagai ‘anus’ sebelah utara Kota Makassar. Dahulu ia hanya berupa saluran primer pembuangan limbah. Kemudian diperlebar dan diperbaiki guna menyalurkan limbah buangan kota dan menghindari genangan air yang memang sering melanda beberapa tempat di wilayah ini. Karena pelabuhan ini dekat dengan garis pantai serta dapat dimasuki oleh perahu-perahu kecil, secara alamiah ia pun dijadikan dermaga. Kebetulan pula pelabuhan rakyat (Pelra) Paotere yang menjadi tempat menambat perahu dari pulau-pulau, sudah sangat padat dipenuhi perahu-perahu besar dari luar propinsi. Perahu-perahu penumpang dari pulau sekitar Makassar akhirnya lebih memilih pelabuhan Paotere sebagai tempat berlabuh.           
Waktu tersibuk di pelabuhan Paotere hanya berkisar antara pukul 7 pagi hingga pukul 1 siang. Rentang waktu ini merupakan saat datangnya perahu penumpang di pagi hari, dan kembali ke pulau masing-masing siang harinya. Namun biasanya ada juga beberapa perahu pengangkut hasil laut atau perahu-perahu yang punya kepentingan khusus pada sore hingga malam hari. Kesibukan pagi di kanal ini akan berlajut terus hingga mencapai puncaknya menjelang siang hari, pada saat para pedagang kembali dari pasar-pasar tempat mereka belanja. Becak-becak yang dipenuhi sembako, sayuran, mainan anak-anak, bahan bakar solar dan bensin, minyak tanah, dan lain-lain, akan beriringan memasuki pinggiran pelabuhan. Ketika perahu terakhir berangkat ke pulau selepas salat dzuhur, pelabuhan Paotere akan kembali sunyi. Tinggallah beberapa perahu yang tertambat di situ, mungkin sedang mogok atau menunggu keluarga yang belum tiba untuk diantar ke pulau tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar