Senin, 15 Desember 2014

HOMO ERECTUS

Manusia pertama kali muncul pada periode plestosen (sekitar 2,0 juta tahun yang lalu) dimulai dari jenis manusia purba hingga manusia modern. Manusia modern diteorikan berkembang dari manusia purba, yang berkembang dari Homo erectus. Manusia purba ini memiliki ukuran otak 1200 sampai 1400 cm3, yang melebihi rentang pada manusia modern. Anatomi manusia puba dibedakan dari manusia modern dari tengkoraknya yang tebal, tonjolan bubung alis dan tidak menonjolnya dagu. Garis pembatas yang membedakan manusia dengan Homo erectus adalah sangat kabur. Fosil terbaru dari manusia purba seperti Homo remains dari 195.000 tahun yang lalu dikenal sebagai manusia modern. Namun, manusia modern awal tersebut memiliki campuran ciri-ciri manusia purba, seperti bubung alis yang sedang, tapi tidak menonjol. Pada tulisan ini, akan lebih difokuskan pada jenis manusia purba Homo erectus.
Homo erectus dalam Bahasa Indonesia berarti ‘manusia yang berdiri tegak’ salah satu dari genus Homo yang telah punah. Antropolog sekaligus pakar anatomi Belanda, Eugene Dubois pertama kali menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukan di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi) pada tahun 1890, 1891, dan 1892. Sejak ditemukannya fosil tersebut, para ilmuwan percaya bahwa manusia modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori evolusi milik Charles Darwin dalam bukunya Descent of Man yang mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Hal ini diperkuat penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang menyerupai kera maupun manusia. Namun, pada tahun 1950-an , beberapa fosil yang di temukan di Kenya, Afika Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominins memang berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa Homo erectus adalah keturunan dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopitherus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo habilis.
Homo erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa Pleistosen awal sekitar 2,0 juta tahun yang lalu dan terus menyebar ke seluruh ‘Dunia Lama’ hingga mencapai Asia Tenggara. Tulang-tulang yang diperkirakan berumur 1,8 dan 1,0 juta tahun telah ditemukan di Afrika (Danau Turkana dan Olduvai Gorge), Eropa (Georgia), Indonesia (Sangiran, Trinil, Sabungmacan, dan Ngandong: semuanya di tepi Bengawan Solo), dan Tiongkok (Shaanxi). Homo erectus menjadi hominid terpenting mengingat bahwa spesies inilah yang pertama kali meninggalkan benua Afrika.




Daftar Pustaka

Duli, Akin. 2014. “Manusia Purba”. Bahan ajar. Makassar: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Widianto, Harry dan Truman Simanjuntak. 2009. Sangiran Menjawab Dunia. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
Wikipedia Indonesia. 2014. “Homo erectus”. http://id.wikipedia.org/. [cited in Makassar, 8 Decembre 2014).