Ian Hodder lahir pada
tanggal 23 November 1948 di Bristol, Inggris. Ia adalah arkeolog dari Inggris
dan pelopor teori postprocessualist dalam arkeologi yang pertama kali berakar
di kalangan mahasiswa dan dalam karyanya sendiri kurun waktu 1980-1990. Hodder
percaya pada teori pasca-processualist arkeologi. Dalam bukunya, Teori dan
Praktek dalam Arkeologi, Hodder menjelaskan rincian dari enam komponen kunci
untuk arkeologi pasca-prosesual, Expendiency situasional, materialisme
dan idealisme, pemisahan sistem dan struktur, dikotomi mutlak antara
masyarakat dan individu, antropologi terhadap sejarah, dan akhirnya hubungan
antara subyek dan obyek.
Pada tahun 1971, Hodder
memperoleh gelar Bachelor of Art studi Prasejarah Antropologi dari Universitas
London, dan gelar Ph.D dari University of Cambridge pada tahun 1975 pada
"Analisis Spasial dalam Arkeologi" (Munson). Analisis spasial adalah metode perekaman artefak atau situs arkeologi, mengkhusus pada relasinya
satu sama lain. Oleh karena itu, Hodder melihat cara di mana artefak
yang ditemukan di situs, lalu mencari relasi untuk
menemukan makna dibaliknya.
Tahun 1993, Hodder dan
tim arkeolog internasional melakukan penelitian dan penggalian situs
Neolitik berusia 9.000 BP dari Çatalhöyük di pusat Anatolia (Turki modern). Dia
adalah direktur proyek Çatalhöyük yang bertujuan untuk melestarikan
situs, meng"konteks"kannya, dan mempublikasikannya. Dia
juga melakukan berbagai acara-acara (seminar) yang bersifat akademis sebagai pengingat akan sejarah, khususnya artefak, baik dalam konteks masa lalu
dan kini. Ia yakin ada fluiditas yang pasti sampai pada penafsiran
artefak karena orang memiliki pemahaman yang berbeda dan rekonstrusi pemikiran yang dinamis seiring penemuan-penemuan arkeologi diberbagai situs di dunia.
Dia adalah
seorang dosen di Universitas Leeds (1974-1977) sebelum pindah kembali ke
Cambridge, di mana ia menjabat beberapa posisi akademik, ia termasuk Profesor
Arkeologi dari 1996 hingga 1999. Dia menjadi anggota dari British
Academy pada tahun 1996. Dia pindah ke Stanford pada tahun 1999.
Menurut Hodder,
Expendiency situasional adalah pertentangan antara normatif dan perilaku
adaptif. Dia mencatat bahwa kecenderungan untuk stabilitas dalam ketegangan
konstan cenderung menyebabkan perubahan budaya. Selain Hodder, tokoh-tokoh lainnya seperti Franz
Boas, A.R. Radcliff-Brown, dan Bronislaw Malinowski juga percaya bahwa pernyataan Hodder mengenai adaptasi yang menyebabkan perubahan budaya masuk akal daripada pernyataan yang mengatakan bahwa kebudayaan sebagai sistem tidak pernah berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar