Manusia pertama kali muncul pada
periode plestosen (sekitar 2,0 juta tahun yang lalu) dimulai dari jenis manusia
purba hingga manusia modern. Manusia modern diteorikan berkembang dari manusia
purba, yang berkembang dari Homo erectus.
Manusia purba ini memiliki ukuran otak 1200 sampai 1400 cm3, yang
melebihi rentang pada manusia modern. Anatomi manusia puba dibedakan dari
manusia modern dari tengkoraknya yang tebal, tonjolan bubung alis dan tidak
menonjolnya dagu. Garis pembatas yang membedakan manusia dengan Homo erectus adalah sangat kabur. Fosil
terbaru dari manusia purba seperti Homo
remains dari 195.000 tahun yang lalu dikenal sebagai manusia modern. Namun,
manusia modern awal tersebut memiliki campuran ciri-ciri manusia purba, seperti
bubung alis yang sedang, tapi tidak menonjol. Pada tulisan ini, akan lebih
difokuskan pada jenis manusia purba Homo
erectus.
Homo
erectus dalam Bahasa Indonesia berarti ‘manusia yang
berdiri tegak’ salah satu dari genus Homo
yang telah punah. Antropolog sekaligus pakar anatomi Belanda, Eugene Dubois
pertama kali menggambarkannya sebagai Pithecanthropus
erectus berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukan di
Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi) pada tahun 1890, 1891, dan 1892. Sejak
ditemukannya fosil tersebut, para ilmuwan percaya bahwa manusia modern
berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori evolusi milik Charles
Darwin dalam bukunya Descent of Man yang
mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Hal ini diperkuat penemuan
manusia Neanderthal di Jerman yang
menyerupai kera maupun manusia. Namun, pada tahun 1950-an , beberapa fosil yang
di temukan di Kenya, Afika Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominins memang
berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa Homo erectus adalah keturunan dari
makhluk mirip manusia era awal seperti Australopitherus
dan keturunan spesies Homo awal
seperti Homo habilis.
Homo
erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama
masa Pleistosen awal sekitar 2,0 juta tahun yang lalu dan terus menyebar ke
seluruh ‘Dunia Lama’ hingga mencapai Asia Tenggara. Tulang-tulang yang
diperkirakan berumur 1,8 dan 1,0 juta tahun telah ditemukan di Afrika (Danau
Turkana dan Olduvai Gorge), Eropa (Georgia), Indonesia (Sangiran, Trinil,
Sabungmacan, dan Ngandong: semuanya di tepi Bengawan Solo), dan Tiongkok
(Shaanxi). Homo erectus menjadi
hominid terpenting mengingat bahwa spesies inilah yang pertama kali meninggalkan
benua Afrika.
Daftar
Pustaka
Duli, Akin.
2014. “Manusia Purba”. Bahan ajar.
Makassar: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Widianto, Harry
dan Truman Simanjuntak. 2009. Sangiran
Menjawab Dunia. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal
Sejarah dan Purbakala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
Wikipedia
Indonesia. 2014. “Homo erectus”. http://id.wikipedia.org/. [cited in
Makassar, 8 Decembre 2014).